“being a tourist”
Aku pasti dibenci karena sering pulang tepat waktu dan datang tepat waktu ketempat kerja,karena mungkin menurut mereka tak ada jiwa loyalis dimentalku,padahal justru karena lingkungannya itu sendiri aku menjadi tidak mau menjadi loyalis, ada behind storynya kenapa akhirnya aku memilih jadi kaya bule saja soal kerja, motonya cuman datang,kerja dan pulang, yah segitu saja bukan apa-apa karena suatu waktu aku pernah dipelototi dan ditanyai dengan pertanyaan “telat setengah jam!!!” padahal ketelatan ku sudah bisa dilunasi konpensasi kuota keterlambatan 25 menit dalam sebulan dan 5 menit tiap harinya, ku jawab “kan aya kuota salawe menit jeung kuota tiap poe lima menit”. Maka damai lah detik itu juga, yang jadi sumber masalah adalah ketika pegawai baru sepertiku diperlakukan seperti itu, apa kabar dengan pegawai lama yang dengan enteng sumeringah terlambat dengan alasan super klise “macet,bocor,hujan,oprasi” dijebloskan saja seenaknya, diperparahnya lagi si terdakwa terlambat,malah dengan santai mengatakan “halo guys apa kabar!!!”pada kami yang ada dibelakang, mereka tidak merasa malu atau rusuh karena terlambat, maka wajar jika aku bermental bule sekarang,karena ketika pulang tepat waktu malah jadi pertanyaan kenapa ketika datang awal waktu tidak pernah ada penghargaan ?
terlambat satu kali seperti mengikis jutaan prestasi tiap hari yang tak pernah telat dan selalu melebih kan waktu saat jam pulang, yah… maka benar apa yang dikatakan pepatah semut didepan mata tak terlihat gajah disebrang jalan terlihat gelampangan.
tidak ada apressiasi sama sekali, dan aku benci!!! “
terlambat satu kali seperti mengikis jutaan prestasi tiap hari yang tak pernah telat dan selalu melebih kan waktu saat jam pulang, yah… maka benar apa yang dikatakan pepatah semut didepan mata tak terlihat gajah disebrang jalan terlihat gelampangan.
tidak ada apressiasi sama sekali, dan aku benci!!! “
Comments
Post a Comment