“Nope! Im just anti idiot not anti social”

Buatku apa yang paling menarik dari ribut atau ricuh atau berisik ditempat kerja dengan dalih meminimalisir rasa jenuh dan lelah karena bekerja adalah tidak ada sama sekali artinya,bekerja saja sudah lelah dan ga mesti jadi jenius untuk paham bahwa melakukan banyak hal diatas adalah pemborosan enerji yang tidak perlu,karena bekerja itu sendiri pun amat sangat memboroskan enerji,maka ketika mereka lempar kritik-kritik khas orang-orang yang pengecut,sarkasme dilakukannya,”mening seseurian gawe mah meh teu jenuh,tong ngabeteum wae” well,itu cara kalian,cara yang aku lakukan adalah menjauh dari spectrum kalian, bukan,aku bukan anti sosial aku hanya anti orang-orang idiot,mereka bilang aku kurang bersosialisasi,apa bersosialisasi harus selalu ngobrol,harus selalu bareng dan harus selalu seragam ? jawabannya yah iyah untuk mereka yang terlampau sendiri diluar tempat kerja, sedang aku,aku tidak pernah merasa kesepian meski sering terlihat sendiri,aku punya kehidupan penuh makna diluar tempat kerja dan itu cukup,ada teman teman masa kecil,ada buku,ada Hannah,ada keluarga,aku rasa cukup,”apa untungnya bersosialisasi dengan kalian?”kataku dalam hati,menjadi pintar dilingkungan bodoh bukan hal yang patut dibanggakan,keuntungan besar bagi kalian yang makin nambah ilmu karena bergaul denganku, tapi kerugian besar bagiku yang bergaul dengan kalian karena jadi makin bodoh tiap hari,maksudku apa kalian merasa kerugian sesuatu jika aku menyendiri ? merasa terhutangi sesuatu, tak dianggap atau lain sebagainya ? kufikir tidak,karena jika aku saja bisa memaklumi macam-macam watak kalian sebagai bentuk keadilan dari aku yang penyendiri kenapa kalian tak bisa menerimaku seperti dengan jelas caraku menerima kalian yang seperti itu,jadi kadang-kadang mulut mereka lebih maju dari isi kepala mereka.
orang-orang yang minim isi otak biasanya unggul di isi mulut,banyak omongin omong kosong,kenapa banyak orang senang mempertontonkan ketololannya sendiri ? karena mereka memang tolol!.
           Dan prinsip yang kupegang,jika bekerja adalah ibadah,maka lucukah dan hal yang patut dimaklumikah jika beribadah sambil berkelakar ? Think!

Comments

Popular posts from this blog

Sekolah Pranikah Salman - Batch 18

Terbentur, terbentur kemudian terbentuk: the experiences of daily activites at UKRI

Komputasi, Lingustik, dan Dasein ala Heidegger