“Sarkasme”

Waktu titik didalam minuman pulpy orange itu terlalu kasar untuk dikatakan butir para agen-agen spesial slogan merubahnya ke artian yang lebih halus, apa itu ? yah mereka merubahnya menjadi bulir! itu bukti bahwa mereka memikirkan orang-orang sepertiku, mereka mencoba merangsang kepekaan kami untuk terganggu mengatakan “mengapa bulir yah? Bukan butir ?” dan ini satu pertanda bahwa mereka juga ingin diperhatikan, jelas seperti aku ingin dianggap ada,tapi apa semua orang ngeh akan kejadian ini ? makna tulisan ini? Nope! Ini bukan kesadaran yang dikaji oleh hermeneutika,semiotika,linguistik dan unsurintrinsik atau ilmu-ilmu pengkajian lainnya,dengan  kata lain ini murni bahwa ada ketidak benaran atas sebuah kata dan fakta nyata dari tekstur fisik titik-titik yang disebut bulir itu sendiri, maka ini adalah sendiran atau sarkasme pada orang-orang yang kadang begitu terlihat membosankan, yah mereka hanya menjalani hidup sebagaimana orang kebanyakan hidup… its so boring!!! Karena rutinitas bikin otak tumpul, kejadiannya seperti tadi,waktu teman sepekerjaan dengan ribut sekali mempertanyakan sebuah pertanyaan yang dirasanya cukup cerdas “naha maneh mah helem teh badag ?” ohh well, how stupid you are!! Itu bukti bahwa kepala temanku itu terlalu besar untuk isi kepalanya yang kecil, maksudku,apakah relevan jika aku harus belanja helm untuk dipakai secara umum dan benar-benar memikirkan bahwa “urang kudu meuli helm nu pas jang sirah batur oge euy” what ???!!!no that’s idiot!! Yah aku beli helm, yang memang untuk tempurung batok kepalaku saja, bukan orang lain… tolol… 

Comments

Popular posts from this blog

Sekolah Pranikah Salman - Batch 18

Terbentur, terbentur kemudian terbentuk: the experiences of daily activites at UKRI

Komputasi, Lingustik, dan Dasein ala Heidegger