Posts

Showing posts from December, 2021

Bedah buku Blink – Kemampuan Berpikir Tanpa Berpikir – Malcolm Gladwell - Part 3

  Pada bagian bap ke-empat dan ke-lima penulis ini menginformasikan bagaimana peliknya alam bawah sadar kita mengolah semua informasi untuk diajadikan mesin pengolah pemgambilan keputusan singkat yang akurat tanpa cacat. Bahkan sering kali kita harus berhati-hati bahwa barangkali semua informasi malah menjurumuskan kita pada satu keputusan yang keliru. Dicontohkan bahkan oleh penulis bahwa pada tahun 2002 seorang pensiunan tentara yang berprestasi atas kontribusinya di perang vietnam diberikan perintah untuk melatih tentara-tentara amerika untuk menambah keterampilannya berperang. Dengan menggolongkan tentara-tentara itu menjadi dua golongan atau kelompok. Yang satu bernama tim biru dan yang lainnya bernama tim merah. Yang biru diberikan banyak informasi mengenai seluruh data tentang lawan sedang tim merah yang dipimpin oleh veteran perang vietnam hanya menggunakan pengalaman dan pengetahuannya serta intuisinya selama perang di vietnam. Diujung dua bab ini penulis menegaskan bahwa in

Bedah buku Blink – Kemampuan Berpikir Tanpa Berpikir – Malcolm Gladwell - Part 2

  Pada bagian bab kedua dan ketiga, penulis menerangkan sisi gelap dari snap judgemen itu sendiri, bahwa bisa saja kita terjebak dengan prasangka tersebut. Karena kendatipun snap decision itu bisa baik berdasarkan sumber informasi dari alam ketidaksadaran kita, namun ia juga masih bisa berbahaya. Penulis bahkan menuturkan bahwa prasangka subjektifitas atas pemilihan presiden tahun 1920 ialah kesalahan besar yang dilakukan warga amerika karena mereka mendasarkan keputusan mereka hanya sekedar melihat fisiknya saja ( tampan, tinggi, bersih, sopan dan ramah). Kemudian prasangka mengenai perempuan dan orang-orang kulit hitam juga demikian bahwa seringkali kita malah terjebak dengan penilaian kesan pertama kita yang barangkali semua penilaian itu berangkat atas asosiasi pengalaman, pengetahuan dan kesadaran kita atas sesuatu, kemudian itu malah menjadi prasangka. Menurut Gladwell salah satu cara agar kita terhindar dari prasangka itu ialah dengan merekonstruksi ulang pemahaman kita terhad

Bedah buku Blink – Kemampuan Berpikir Tanpa Berpikir – Malcolm Gladwell – Part 1

  Pada bagian Bab pertama kita disuguhkan dengan pengantar mengenai apa itu snap decision dari snap cognition yaitu keputusan yang diambil berdasarkan pemahaman singkat yang berangkat dari intuisi kita, sebagai seorang manusia ketika berhadapan pertama kali dengan sesuatu yang sedang kita hendak telaah. Pada bagian Bab pertama ini Malcolm Gladwell kental sekali merumuskan ceritanya dengan metode yang kental dengan gagasan ketak-sadaran yang digagaskan Carl Gustav Jung dan pemodelan pendeskripsian seseorang berdasarkan gagasan Alport mengenai lima tipe kepribadian ( Extraversion, Agreeableness, Conscientiousness, Emotional Stability/Neurosis, Openess to new Experiences ) sekilas hanya sesederhana itu si penulis menjabarkan argumentnya mengenai kemampuan yang bisa diasah berdasarkan snap decision dari snap cognition . tapi bila ditakar lebih jauh secara komprenhensif sebenarnya penjabarannya bisa lebih rumit. Mengapa demikian karena blink adalah suatu himpunan pengetahuan dari berbagai

Signifikansi Psikolinguistik dan Functional Grammar terhadap asumsi dari suatu ujaran

  Bagi saya mahasiswa semester lima mengetahui bahwa semester ini saya akan bertemu dengan mata kuliah psikolinguistik adalah kebahagian terbesar dalam karir universitas saya, setelah sebelumnya bertemu subjek filsafat bahasa yang sama tidak kalah membuat saya begitu bahagianya, karena merasa kenal dekat sekali dengan subjek itu. Maka respon pertama saya saat itu adalah saya sudah merasa “GR” karena saya sudah membayangkan akan ada nama Freud, Jung, Lacan, Gordon, Fromm dan Abraham maslow. Saya sudah membayangkan bahwa saya justru akan mendominasi lagi beberapa mata kuliah seperti pada semester lalu, saya membayangkan diri saya yang begitu lincah menjelaskan dan memaparkan relevansi dan koherensi antara teori freud tentang sesuatu dari masa lalu dan tingkah laku kita pada masa kini seperti apa yang sering dilakukan Freud, atau melakukan rekonstruksi ulang diri berdasarkan pengungkapan fakta atas diri kita sendiri berdasarkan arketipe-arketipe jung dan interpretasi berkenaan mitos da