Everybody lie !
Kesulitan yang sering dihadapi banyak orang yang belajar memahami tesis filsafatnya Nietzche adalah karena mereka tidak terbuka secara fikiran ataupun perasaan, di kajian filsafatnya Romo A setyo wibowo justru orang – orang yang bisa memahami filsafatnya nietzche adalah orang – orang yang sama menderitanya dengan nietzche , dan justru Nietzche sendiripun kasian melihat ada orang yang bisa sampai ngerti apa yang dirasanya melauli tulisannya .
Semua orang yang belajar filsafat, akan setuju dan sepakat mengatakan bahwa Nietzche itu seorang nihilis atau pesimistis atau bahkan naïf, tapi untuk saya dia cukup realistis, dengan membaca filsafatnya Nietzche saya juga tidak hendak menentang dan menegasi eksistensi tuhan secara metafisik/transedental karena ketidakberwujudannya, karena tidak terlihat dan berwujud bukan berarti tidak ada, sekalipun pada dasarnya bahkan fakta pun adalah kata lain dari konsesnsus interpretasi umum yang disepakati oleh banyak orang .
Saya merefleksikan dan mereduksi ulang dari manifestasi nietzche tentang “Tuhan yang sudah mati “ pada pengejawentahan moral, Tuhan yang disebut nietzche bagi saya adalah moralitas masyarakat .
Karena dewasa ini atau mungkin sejak dahulu ada Tuhan lain yang disembah oleh banyak manusia selain tuhan yang sering mereka klaim sebagai tuhan mereka yang esa, Tuhan apa itu ? Yaitu moralitas penilaian – penilaian masyarakat yang pongah dan cacat yang amat sangat dijunjung tinggi oleh mereka .
Segala macam moralitas yang dibenarkan masyarakat adalah objektifitas yang jika meminjam istilah Paulo Freire adalah subjektifitas yang di “Kolektivis Komunal “ kan agar menjadi satu nilai Objektif yang kolektif .
Gak salah juga karena itu point dari prinsip demokrasi, yang saya tentang adalah ketiadaan kebebasannya masyarakat atas kesadarannya sendiri untuk bersikap mandiri memiliki pemikirannya sendiri, yah seharusnya mereka menolak untuk selalu didikte kesana – kesini menjadi sesuatu yang diinginkan banyak orang, sedang dalam hatinya mereka merasa terpaksa, landasan prinsipilnya kenapa mereka terpaksa melakukannya adalah ? satu, takut dijauhi banyak orang .
Karena bagi saya, adalah satu konspirasi maha besar jika ada seseorang yang mengatakan bahwa menjadi Dewasa adalah dengan menjadi mampu membedakan mana yang baik dan buruk, toh pada kenyataannya manusia justru sering terjebak pada hal – hal yang seperti itu, karena salah menurut individu bisa jadi benar bagi satu kelompok , dan benar bagi satu kelompok bisa juga salah bagi satu individu , sekalipun semua itu harus dilihat relevansi konteksnya, namun tetap saja kecenderungan manusia yang dikatakan Charles Darwin bahwa manusia adalah Homo Socius, membuat mereka takut berbeda dan takut terasing maka itulah yang membuat mereka sering terjebak pada yang namanya objektivitas dan subjektivitas, mereka takut untuk menjadi dirinya sendiri dan memilih jalan aman dengan mengikuti orang – orang banyak .
Kemudian Sabda Zarathustra berkata “ bahwa manusia yang dulunya adalah bayi yang menjadi Unta harus berubah menjadi singa kemudian berubah kembali menjadi bayi “, saya gak akan jelasin ini apa, karena lebih baik kalian baca sendiri apa yang dimaksud Nietzche dengan mengatakan ini .
Dan inilah yang dimaksud Nietzche being Ubersmench that’s being True Human, menjadi diri sendiri dan melakukan apapun yang ingin kamu mau .
Karena pada dasarnya manusia selalu mampu membedakan mana yang benar dan salah atau buruk dan baik, ketidak mampuan mereka adalah soal ketidak becusan kebersikapannya pada pilihan – pilihan itu .
Jadi menjadi dewasa itu bukanlah mampu membedakan itu, namun membedakan mana yang mirip dan mana yang hampir mirip .
Sekarang angkat tangan kalian jika di Zaman kita sekarang ini, ada orang yang tidak pernah berbohong ?
White lies ? dalam istilah psikologi itu adalah kebohongan yang kita buat sendiri agar orang lain merasa lebih baik .
Rasionalisasi ? dalam istilah psikoligi itu adalah kebohongan yang kita buat sendiri agar diri kita sendiri yang merasa lebih baik atau tenang .
So, Everybody lie, cuman jarang dan hampir kebanyakan dari mereka tidak ada yang berani mengakui bahwa mereka sedang berbohong .
Inget, bukan hanya penyakit yang sifatnya psikis atau fisiologis saja yang bisa menular bahkan mental illness pun bisa nular juga, so Watch out right ! kemunafikan bisa nular dan nyerang siapapun diluar sana .
Semua orang yang belajar filsafat, akan setuju dan sepakat mengatakan bahwa Nietzche itu seorang nihilis atau pesimistis atau bahkan naïf, tapi untuk saya dia cukup realistis, dengan membaca filsafatnya Nietzche saya juga tidak hendak menentang dan menegasi eksistensi tuhan secara metafisik/transedental karena ketidakberwujudannya, karena tidak terlihat dan berwujud bukan berarti tidak ada, sekalipun pada dasarnya bahkan fakta pun adalah kata lain dari konsesnsus interpretasi umum yang disepakati oleh banyak orang .
Saya merefleksikan dan mereduksi ulang dari manifestasi nietzche tentang “Tuhan yang sudah mati “ pada pengejawentahan moral, Tuhan yang disebut nietzche bagi saya adalah moralitas masyarakat .
Karena dewasa ini atau mungkin sejak dahulu ada Tuhan lain yang disembah oleh banyak manusia selain tuhan yang sering mereka klaim sebagai tuhan mereka yang esa, Tuhan apa itu ? Yaitu moralitas penilaian – penilaian masyarakat yang pongah dan cacat yang amat sangat dijunjung tinggi oleh mereka .
Segala macam moralitas yang dibenarkan masyarakat adalah objektifitas yang jika meminjam istilah Paulo Freire adalah subjektifitas yang di “Kolektivis Komunal “ kan agar menjadi satu nilai Objektif yang kolektif .
Gak salah juga karena itu point dari prinsip demokrasi, yang saya tentang adalah ketiadaan kebebasannya masyarakat atas kesadarannya sendiri untuk bersikap mandiri memiliki pemikirannya sendiri, yah seharusnya mereka menolak untuk selalu didikte kesana – kesini menjadi sesuatu yang diinginkan banyak orang, sedang dalam hatinya mereka merasa terpaksa, landasan prinsipilnya kenapa mereka terpaksa melakukannya adalah ? satu, takut dijauhi banyak orang .
Karena bagi saya, adalah satu konspirasi maha besar jika ada seseorang yang mengatakan bahwa menjadi Dewasa adalah dengan menjadi mampu membedakan mana yang baik dan buruk, toh pada kenyataannya manusia justru sering terjebak pada hal – hal yang seperti itu, karena salah menurut individu bisa jadi benar bagi satu kelompok , dan benar bagi satu kelompok bisa juga salah bagi satu individu , sekalipun semua itu harus dilihat relevansi konteksnya, namun tetap saja kecenderungan manusia yang dikatakan Charles Darwin bahwa manusia adalah Homo Socius, membuat mereka takut berbeda dan takut terasing maka itulah yang membuat mereka sering terjebak pada yang namanya objektivitas dan subjektivitas, mereka takut untuk menjadi dirinya sendiri dan memilih jalan aman dengan mengikuti orang – orang banyak .
Kemudian Sabda Zarathustra berkata “ bahwa manusia yang dulunya adalah bayi yang menjadi Unta harus berubah menjadi singa kemudian berubah kembali menjadi bayi “, saya gak akan jelasin ini apa, karena lebih baik kalian baca sendiri apa yang dimaksud Nietzche dengan mengatakan ini .
Dan inilah yang dimaksud Nietzche being Ubersmench that’s being True Human, menjadi diri sendiri dan melakukan apapun yang ingin kamu mau .
Karena pada dasarnya manusia selalu mampu membedakan mana yang benar dan salah atau buruk dan baik, ketidak mampuan mereka adalah soal ketidak becusan kebersikapannya pada pilihan – pilihan itu .
Jadi menjadi dewasa itu bukanlah mampu membedakan itu, namun membedakan mana yang mirip dan mana yang hampir mirip .
Sekarang angkat tangan kalian jika di Zaman kita sekarang ini, ada orang yang tidak pernah berbohong ?
White lies ? dalam istilah psikologi itu adalah kebohongan yang kita buat sendiri agar orang lain merasa lebih baik .
Rasionalisasi ? dalam istilah psikoligi itu adalah kebohongan yang kita buat sendiri agar diri kita sendiri yang merasa lebih baik atau tenang .
So, Everybody lie, cuman jarang dan hampir kebanyakan dari mereka tidak ada yang berani mengakui bahwa mereka sedang berbohong .
Inget, bukan hanya penyakit yang sifatnya psikis atau fisiologis saja yang bisa menular bahkan mental illness pun bisa nular juga, so Watch out right ! kemunafikan bisa nular dan nyerang siapapun diluar sana .
Comments
Post a Comment