Memahami dan memaknai pesan moral film Mr.glass
So, waktu break sebentar dari baca bukunya ivan illich saya
kepikiran untuk nonton film glass yang memang malam sebelumnya udah saya
download illegal hahaha… mixed feels gitu, but anyway setelah saya nonton itu
film saya bener-bener takjub dengan premis yang di bawa film itu, sekalipun itu
fiksi tapi pesan moral yang di sebar mereka begitu kuat, soal apa itu ?
Tentang bahwa percaya pada diri sendiri itu penting, percaya pada diri sendiri itu hebat, bahkan yang lebih radikal daripada itu adalah percaya pada diri sendiri adalah True inner power, saya gak mau review film itu scene per scene karena memang saya pikir gak terlalu penting diumbar disini baiknya kalian tonton sendiri soal tiap-tiap adegan-adegan kerennya itu.
Menyaksikan aksi bruce willies dan james mcavoy cs beracting di film yang berformat fiksi superheroes itu seperti kemewahan yang sulit di dapat, which is as you know bruce willies gituloh dan sederet bintang yang ngisi film ini di film-film sebelumnya memerankan peran-peran dari jenis-jenis film yang berbeda.
Pikiran pertama yang terlintas di kepala saya hingga membuat ketertakjuban saya semakin menjadi-jadi adalah bahwa premis dan konsep yang di suguhkan film ini cukup mungkin terjadi di dunia nyata, maksudnya gimana tuh ? gini, kalo kalian semua yang baca tulisan ini pernah nonton film yang di perankan scarlet Johansson di film lucy, well kita akan sedikit agak mengerenyitkan dahi setelah satu jam film itu berlangsung apalagi di ending lucy malah berubah menjadi semacam sebuah program, oke mereka sudah mewanti-wanti kita soal manusia, kognitif dan A-I (artificial intelligent ), kita pasti akan sepakat bahwa itu kejauhan dan tidak terlalu bisa dikatakan masuk akal.
Maka film mr.glass ini adalah alternatif lain dari film lucy itu, pendekatan yang dibawa oleh film ini berbasis data-data scientific juga,hanya saja dengan penjabaran-penjabaran yang lebih detail keilmiahannya dan dekat sekali dengan kehidupan kita sehari-hari, semacam apa itu ?
Psikoanalisis freud soal represi vs resistensi equals with katartis atau penyakit neurotic, atau pendekatannya pierre janet soal hysteria tentang disasosiasi psikis /split personalitynya, kemudian aspek apriori kognisi seseorang dan tentang isu manusia hanya menggunakan sepersekian persen kemampuan otaknya.
Dari beberapa premis yang dipaparkan either film lucy atau mr.glass, both of them sama-sama membicarakan soal ketika manusia mampu mengaktifkan seluruh kapabilitas otaknya secara maksimal maka manusia mampu melakukan apapun yang dikehendaki pikirannya.
Bedanya di film ini dan film lucy adalah aspek cerita yang melatar belakangi seseorang memiliki dan membangkitkan kemampuan hebat yang ia percaya dari dalam dirinya sendiri ketika masa lalunya di penuhi kekalutan dan ketidakadilan dalam hidup, bisa bully, penindasan, kekerasan dll.
Tiba-tiba saya jadi inget film x-files dan buku x-files yang saya punya, kemudian serial project blue book tentang project manhattannya Eisenhower dan nickson presiden amerika tentang pesawat UFO dan aliennya, tentang alasan dave grohl tentang penamaan bandnya sendiri menjadi foo fighters, dan salah satu lagunya yang berjudul my hero, so obviously semua orang yang baca ini akan pasti bilang saya itu maniak teori konspirasi, sah-sah saja, tapi saya rasa tidak demikian karena konspirasi itu memang sengaja dikatakan dengan tambahan kata teori di depannya.
karena kita semua tahu semua orang di seluruh dunia telah terafiliasi dan terasosiasi bahwa kata teori identik dengan imajinasi atau hal-hal yang sifatnya mengawang dan bohong, padahal bagi mereka yang pertama kali menyatakan ini, itu adalah sebuah kebenaran yang disimpan dari ribuan kebohongan yang ada, jadi mereka sengaja menyimpan kebenaran di setumpuk kebohongan agar kita percaya bahwa itu adalah kebohongan, sesuai seperti apa yang dikatakan dr. bruce lipton “fake it till you make it” itu absolutely kebukti, semua teori-teori konspirasi itu telah terjadi atau kebanyakan dari kebohongan itu sedang terjadi.
Bahkan kalo harus saya ungkap kecacatan berpikir dan anggapan mereka soal kata “teori” salah besar karena semua yang kita pelajari sejak kecil hingga saat ini, entah itu tulisan atau lisan semua bermula dari teori hingga kita mengimplementasikannya pada kehidupan nyata.
Semua ilmu yang kita tahu basic historynya itu observasi empirisme oke, dan jika kalian runut sejarahnya maka kalian bakal ketemu john locke sebagai bapak empirisme dunia, bahkan lebih parah lagi teori itu bukan hanya epistemology tapi juga menuntut kita untuk menemukan genealogy dari makna kata teori itu sendiri.
Pointnya dari film mr.glass ini adalah bahwa premis yang di tawarkan di akhir film tentang menjadi diri sendiri itu menular dan berbangga menjadi diri sendiri itu adalah kekuatan yang amat sangat begitu menggugah kesadaran saya secara pribadi.
mempersempit konsep dan makna dari arti kata superhero itu sendiri, menjadi lebih manusiawi dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.
so, sebagai penutup saya hendak mengutip quotation dari liriknya foo fighters yang berjudul my hero
Tentang bahwa percaya pada diri sendiri itu penting, percaya pada diri sendiri itu hebat, bahkan yang lebih radikal daripada itu adalah percaya pada diri sendiri adalah True inner power, saya gak mau review film itu scene per scene karena memang saya pikir gak terlalu penting diumbar disini baiknya kalian tonton sendiri soal tiap-tiap adegan-adegan kerennya itu.
Menyaksikan aksi bruce willies dan james mcavoy cs beracting di film yang berformat fiksi superheroes itu seperti kemewahan yang sulit di dapat, which is as you know bruce willies gituloh dan sederet bintang yang ngisi film ini di film-film sebelumnya memerankan peran-peran dari jenis-jenis film yang berbeda.
Pikiran pertama yang terlintas di kepala saya hingga membuat ketertakjuban saya semakin menjadi-jadi adalah bahwa premis dan konsep yang di suguhkan film ini cukup mungkin terjadi di dunia nyata, maksudnya gimana tuh ? gini, kalo kalian semua yang baca tulisan ini pernah nonton film yang di perankan scarlet Johansson di film lucy, well kita akan sedikit agak mengerenyitkan dahi setelah satu jam film itu berlangsung apalagi di ending lucy malah berubah menjadi semacam sebuah program, oke mereka sudah mewanti-wanti kita soal manusia, kognitif dan A-I (artificial intelligent ), kita pasti akan sepakat bahwa itu kejauhan dan tidak terlalu bisa dikatakan masuk akal.
Maka film mr.glass ini adalah alternatif lain dari film lucy itu, pendekatan yang dibawa oleh film ini berbasis data-data scientific juga,hanya saja dengan penjabaran-penjabaran yang lebih detail keilmiahannya dan dekat sekali dengan kehidupan kita sehari-hari, semacam apa itu ?
Psikoanalisis freud soal represi vs resistensi equals with katartis atau penyakit neurotic, atau pendekatannya pierre janet soal hysteria tentang disasosiasi psikis /split personalitynya, kemudian aspek apriori kognisi seseorang dan tentang isu manusia hanya menggunakan sepersekian persen kemampuan otaknya.
Dari beberapa premis yang dipaparkan either film lucy atau mr.glass, both of them sama-sama membicarakan soal ketika manusia mampu mengaktifkan seluruh kapabilitas otaknya secara maksimal maka manusia mampu melakukan apapun yang dikehendaki pikirannya.
Bedanya di film ini dan film lucy adalah aspek cerita yang melatar belakangi seseorang memiliki dan membangkitkan kemampuan hebat yang ia percaya dari dalam dirinya sendiri ketika masa lalunya di penuhi kekalutan dan ketidakadilan dalam hidup, bisa bully, penindasan, kekerasan dll.
Tiba-tiba saya jadi inget film x-files dan buku x-files yang saya punya, kemudian serial project blue book tentang project manhattannya Eisenhower dan nickson presiden amerika tentang pesawat UFO dan aliennya, tentang alasan dave grohl tentang penamaan bandnya sendiri menjadi foo fighters, dan salah satu lagunya yang berjudul my hero, so obviously semua orang yang baca ini akan pasti bilang saya itu maniak teori konspirasi, sah-sah saja, tapi saya rasa tidak demikian karena konspirasi itu memang sengaja dikatakan dengan tambahan kata teori di depannya.
karena kita semua tahu semua orang di seluruh dunia telah terafiliasi dan terasosiasi bahwa kata teori identik dengan imajinasi atau hal-hal yang sifatnya mengawang dan bohong, padahal bagi mereka yang pertama kali menyatakan ini, itu adalah sebuah kebenaran yang disimpan dari ribuan kebohongan yang ada, jadi mereka sengaja menyimpan kebenaran di setumpuk kebohongan agar kita percaya bahwa itu adalah kebohongan, sesuai seperti apa yang dikatakan dr. bruce lipton “fake it till you make it” itu absolutely kebukti, semua teori-teori konspirasi itu telah terjadi atau kebanyakan dari kebohongan itu sedang terjadi.
Bahkan kalo harus saya ungkap kecacatan berpikir dan anggapan mereka soal kata “teori” salah besar karena semua yang kita pelajari sejak kecil hingga saat ini, entah itu tulisan atau lisan semua bermula dari teori hingga kita mengimplementasikannya pada kehidupan nyata.
Semua ilmu yang kita tahu basic historynya itu observasi empirisme oke, dan jika kalian runut sejarahnya maka kalian bakal ketemu john locke sebagai bapak empirisme dunia, bahkan lebih parah lagi teori itu bukan hanya epistemology tapi juga menuntut kita untuk menemukan genealogy dari makna kata teori itu sendiri.
Pointnya dari film mr.glass ini adalah bahwa premis yang di tawarkan di akhir film tentang menjadi diri sendiri itu menular dan berbangga menjadi diri sendiri itu adalah kekuatan yang amat sangat begitu menggugah kesadaran saya secara pribadi.
mempersempit konsep dan makna dari arti kata superhero itu sendiri, menjadi lebih manusiawi dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.
so, sebagai penutup saya hendak mengutip quotation dari liriknya foo fighters yang berjudul my hero
There goes my hero
Watch him as he goes
There goes my heroHe's ordinary
Kita bisa menjadi pahlawan untuk diri kita sendiri !
Comments
Post a Comment