Gadis pantai

Maka sesulit apapun menemukan buku langka buku langka akan selalu ditemukan, sekalipun pencariannya begitu melelahkan dan begitu panjang penantian disertainya.
tapi lantas kemudian bagaimana jika kelangkaan itu sendiri sebenarnya tidak ada ?
               Karena ternyata yang ku tahu bahwa buku lanjutan dari kisah si Gadis Pantai memang tidak ada, mereka bukan hilang seperti tertralogi Arok Dedes, tapi mereka adalah anak – anak ruhani pram yang hilang karena sengaja dibakar dan dibumi hanguskan angkatan darat.

               Novel Gadis pantai adalah novel yang kuat, enerjinya sama dengan tetralogy buru, ada sesuatu yang bisa membuatku terpekur merenungi langit – langit kamar, beberapa saat membuat perasaanku campur aduk antara marah, sedih dan bergelora karena sesuatu alasan yang tidak ku mengerti pula alasannya.

               Tapi sejatinya mungkin angkatan darat jaman soeharto itu dulu sadar betul atau orang – orang Suharto tahu betul bahwa apa yang ditulis pram bukan sastra biasa, tapi hanya dengan deretan kata – kata, yang namanya pergerakan itu bisa terjadi kerena semua alasan yang seluruh orang pada tahu, apa itu ?! BOSAN!!!! Bosan ditindas, bosan diperlakukan tidak adil, dan bosan tunduk – tunduk seberti budak belian saja.
               Yang membuatku semakin penasaran mungkin semua orang yang pernah baca gadis pantai juga penasaran lanjutan kisahnya ini seperti apa, karena yah hanya tersisa gadis pantai saja. Lanjutan kisah kedua dan ketiganya tidak ada.
               Dan inilah hasil dan bukti kebiadaban orde baru dan konco – konconya, para bajingan yang tidak beradab selalu yang paling sering memusnahkan peradaban zaman. Terkutulah mereka yang membakar segala macam ilmu pengetahuan !

Comments

Popular posts from this blog

"Pemrograman sebagai Filsafat Bahasa Tingkat Tinggi: Perspektif Seorang Lulusan Sastra Inggris yang Terjun ke Dunia Teknologi"

Komputasi, Lingustik, dan Dasein ala Heidegger

Terbentur, terbentur kemudian terbentuk: the experiences of daily activites at UKRI