“Paulo freire dan Bu Muslimah”
Maka seperti ada sebuah korelasi antara apa yang diajarkan bu muslimah seorang guru anak-anak laskar pelangi dan apa yang dipaparkan pauolo freire, tentang bahwa guru dan murid adalah subjek yang memandangi dunia sebagai objek pengamatan,menantang para murid untuk berdiskusi,atau biasa kita sebut pendidikan dua arah, tidak seperti guru yang superioritas keabsahan atas posisinya sebagai yang berilmu dan murid yang tidak maha tahu, tapi guru memosisikan dirinya sebagai penyaji pelajaran untuk menjadi bahan pemikiran mereka dan menguji kembali bahan pemikiran gurunya sendiri atas refleksi dari jawaban-jawaban si murid, yang jadi pertanyaan entah siapa yang lebih dulu temu menemukan antara buku pendidikan kaum tertindas Paulo freire dengan bu muslimah, atau bu muslimah menyadari kesadaran itu tanpa bertemu karya Paulo itu sendiri, aku tidak tahu… tapi yang jelas pointnya adalah ketika bahwa justru benar, seharusnya murid datang ke kelas adalah untuk mempertanyakan segala keresahannya pada sang guru yang punya banyak ilmu bukan malah jadi seperti sebuah bejana kata Paulo freire,maka guru sebagai sumber air dan murid sebagai wadah.
Comments
Post a Comment