“Sikap”

Dari sekian banyak buku yang sudah aku baca, semuanya mengajarkan banyak hal, tapi satu yang pasti mereka banyak mengajarkanku sikap!, maka lantas Eckhart tolle berkata di buku the power of now, bahwa, seharusnya kita tidak terlalu memikirkan masalalu, atau terbebani oleh masa depan, hanya jalani saja hari ini dengan penuh makna, lantas kemudian jika memang aku sudah merasa muak berada disini aku harus menunggu apa lagi ? aku tidak akan pernah mau kompromi dengan sikap sikap pasrah karena tidak mau bersikap yang akhrinya merujuk pada apa yang dikatakan Paulo freire bahwa orang – orang yang merasa tidak nyaman dengan lingkungannya kemudian menggerutu tapi tak mampu keluar dari ketidak nyamanannya adalah pribadi – pribadi yang terbelah.

           Harus dan idealis selalu diperlukan, maka buat suatu langkah besar meski kita selalu tahu ada resiko juga yang sama besar, Hannah kemudian sering berkata bahwa no pain, no gain, dan ahmad dhani di lagunya juga mengatakan bahwa hidup adalah perjuangan, maka layaklah kita perjuangkan apapun yang menurut kita layak diperjuangkan, orang – orang bodoh yang enggan bersikap karena kepengecutan yang jadi indikasi kecilnya batang kemaluannya adalah bukti mereka adalah orang – orang yang senang dimanfaatkan meski mereka merasa terjajah, persis bangsa kita dulu, yang senior bertingkah feudal dengan sok sok an punya harga diri bak seorang aristocrat minta dihormati segila – gilanya, dasar buruh – buruh gila hormat.
            aku muak aku mau berhenti, maka aku bersikap. 

Comments

Popular posts from this blog

"Pemrograman sebagai Filsafat Bahasa Tingkat Tinggi: Perspektif Seorang Lulusan Sastra Inggris yang Terjun ke Dunia Teknologi"

Komputasi, Lingustik, dan Dasein ala Heidegger

Terbentur, terbentur kemudian terbentuk: the experiences of daily activites at UKRI