“You are my Hero and heroin!!!”

“Belajarlah untuk tidak merasa khawatir atas hasilnya nanti, tapi berpegang teguh dan fokus pada tiap langkah yang kamu buat untuk masa depan cerah yang kamu idam-idamkan nanti,karena yang kamu takuti masih belum pasti,tapi yang harus selalu kamu pastiin bahwa kamu akan berjuang habis-habisan sampai mati” kamu han, kenapa kamu begitu bijaksana? Apa karena kamu lebih tua dari aku ? atau lebih kutu buku dari aku ? atau lebih paham filsafat kehidupan dari aku ? atau kamu termasuk salah satu perempuan yang mengidap penyakit over convidence atau penganut paham Sigmund freud tentang behaviorisme ? tapi lihat umur kamu,Cuma lebih tua 9 bulan dari aku, lebih kutu buku ? yah koleksi buku kamu lebih menggunung dari padaku,filsafat kehidupan ? hmm… masa sih? Yang jelas bagaimana aku tidak makin jatuh cinta padamu ketika aku tahu kamu yang statusnya hanya pacar, seakan menjelma menjadi seorang yang keibuan,bijaksana,lembut,perhatian tapi banyak diam,kamu aneh tapi aku kagum,aneh itu adalah sebuah kata untuk mendeskripsikan dua hal meski dalam satu kata, yang pertama kata aneh digunakan bagi mereka yang merasa jijik karena kesulitan hati memahami yang sulit dimengerti dan hanya otak kotor yang sempit dan miskin kosa kata dari penerjemahan ketidak maha mengertian dan kata aneh juga dipakai untuk mengambarkan sesuatu yang diluar kata keren dan hebat,karena perasan mampu lebih dulu paham dari pada kecerdasan otak yang sempit, waktu aku takut tentang tanggapan orang nanti jika aku idealis, maka begitu sering aku paparkan kerasahan aku ke kamu,dank arena itulah hari ini aku tulis biar orang tahu apa yang aku resahkan dan biar orang tahu sehebat apa pacarku ini, meski kamu gak pernah tahu aku punya blog kecil-kecilan kaya gini.
”Harga diri laki-laki itu dilihat dari dia berpenghasilan atau tidak” itulah stigma masyarakat,dan banyak laki-laki membenarkan itu,maka berlomba-lombalah ia jadi orang super kaya agar mampu memenuhi nafsunya,jadi hedonis,maksudku kebanyakan masyarakat tidak mampu melihat sisi ambiguitas dari sebuah kata mutiara diatas, kenapa ? karena perorangan memang pintar tapi masyarakat terlalu naïf soal arti kata diatas,mereka itu pelupa yang munafik dan sering sekali menghakimi,ini artinya asal berpengahasilan maka laki-laki punya harga diri tapi harga diri itu sudah diklasifikasi berdasarkan jenis sumber penghasilan dan hasil pendapatan, lihat bagaimana pandangan masyarakat ketika mereka melihat seorang pengamen,tukang cuanki,tukang cukur rambut,usaha warung klontongan,pegawai kuli bangunan ?yang penghasilanya kecil dan jenis kerjaan yang minim nah dari sini kamu bisa lihatkan pandangan mereka begitu melecehkan, berbeda sekali dengan mereka yang berpenghasilan seperti buruh pabrik,buruh restoran pns,bankir,pialang saham,dan pekerjaan pekerjaan yang dengan melihat stelan berbusananya saja bikin kita magut-magut,apa pandangan dan penghormatan mereka sama terhadap dua golongan berbeda ini ? engga kan? Nah ini yang jadi nilai ambiguitas dari pada kata mutiara soal harga diri laki-laki han, terpecah lagi, padahal jika pointnya hanya murni soal penghasilan maka harusnya final asal berpenghasilan maka damailah kemudian, ini yang aku khawatirkan han,waktu aku punya mimpi mau sekolah lagi,bukan,bukan nyari ijasah agar bisa kerja dilingkungan golongan yang stelannya bisa bikin orang magut-magut sama aku han, tapi untuk bisa bikin aku kuat memegang teguh pendirian menjadi manusia yang berkarakter,asal bepenghasilan maka harusnya aku dipandang memiliki harga diri,jika seandainya nanti kau nikahi kamu apa siap kamu hidup pas-pasan? Sederhana ? dan dipandang sebelah mata karena tidak banyak punya ?meski kamu bilang “kalo jodoh nanti kita bisa bareng selamanya diikat pernikahan kan kita gak hidup buat orang lain” yah memang han, tapi kita hidup diantara orang lain, kamu akan dihina karena punya suami pintar yang tak berguna,sarjana tapi tidak punya semangat kaya, maksudku orang pintar tapi sederhana dan orang pintar tapi kaya itu seperti orang yang pintar karena melewati universitas dan orang pintar yang tidak melalui universitas,kertasnya itu, ijasahnya itu yang jadi legalitas dan kebenaran mutlak yang diamini secara kolektif oleh masyarakat han,sedang orang-orang seperti aku yang bibliofil ya akan dikatakan dungu dan sampah han,itu han yang selalu jadi keresahan aku, meski kamu bilang “harusnya tujuan sekolah kamu itu adalah usaha mengikis pengeskploitasian ketakutan kamu dan penumbangan atas pendidikan yang diberikan langsung masyarakat” “apa itu?” katanya retoris kepadaku, Hannah bilang pandangan masyarakat yang naïf,iri,pencemburu,curigaan dan tamak, harusnya justru karena kamu berpendidikan kamu bisa lebih adil dan bijaksan memandang hidup dari pada mereka yang dibutakan bahwa sukses adalah dengan menjadi kaya dan bebas,matrealistis sekali.
kemudian aku jadi ingat arti dari sebuah nama asliku sendiri “reza paramarta” artinya adil bijaksana, yang kemudian aku ganti jadi osel resha, osel diambil dari sebuah kitab agama budha yaitu tripitaka yang dimana arti dari kata osel itu sendiri adalah mutiara, dan resha adalah bijaksana,aku ingin sekali jadi mutiara diantara batu bara hitam yang legam atau jadi manusia unggul dari sekelompok masyarakat yang kikir,naïf,munafik,licik dan sirik, yah menjadi bijaksana atau proporsional atau adil,itu saja han,tapi aku takut han, aku takut menerapkan itu,bukan takut gagal setelah mencoba,tapi justru aku takut lama kelamaan aku berubah jadi seperti mereka,kamu tahu kan bahwa apakah mungkin setitik air susu mampu memutihkan satu belanga pekat hitam tinta ? karena sudah jelas setitik tinta mampu merusak susu sebelanga!
Kamu juga baru tahu kan bahwa tujuan ku sekolah adalah untuk membuat orang tuaku yakin dan percaya bahwa melalui pendiidkanlah kita bisa memperbaiki kehidupan, gak mesti melulu soal uang, tapi soal cara berfikir,cara bersikap dan cara memandang memahami kehidupan itu sendiri, yah han, ijasah nanti bagiku adalah sampah yang sehina-hinanya bisa buat ngelamar pekerjaan yang gajihnya gede, nah cuman disana aku artikan ijasah han, karena bagiku sekolah adalah bertemu dengan segala macam kebijaksanaanya, bukan berarti universitasnya memberikan itu tapi aku ingin bertemu dengan kandang dari banyaknya orang yang bisa bikin aku jadi bijaksana, maksudku jika kita cari paku ditoko tempat alat tulis dan kantor pasti ada tapi sedikitkan kemungkinan mereka jual paku ditempat kaya gitu ? nah makanya aku harus nyari paku yah ditoko matrial kan? Yang artinya untuk menemukan kebijaksaan memang bisa terjun langsung dikehidupan tapi mungkin hanya bertemu dengan satu atau dua tiga orang saja sedang aku ingin banyak bertemu dengan macam-macam jenis kebijaksanaan,dari macam-macam orang dan kamu tahu han dimana itu tempatnya ? yah sekolahan han… sekolahan…itu han yang aku takutin adalah mampukah aku istikomah dan berijtihad atas idealisme ku sendiri dirongroni ancaman besar sudut pandang masyarakat nanti.
aku sama kamu hening,waktu aku selesai curhat soal pandangan hidup aku sama kamu… seakan kita sama-sama tahu jawabannya, tapi kemudian kamu mengatakan sesuatu dengan hampir berbisik dan sambil tersenyum,merem mata kamu dan katakan “Belajarlah untuk tidak merasa khawatir atas hasilnya nanti, tapi berpegang teguh dan fokus pada tiap langkah yang kamu buat untuk masa depan cerah yang kamu idam-idamkan nanti,karena yang kamu takuti masih belum pasti,tapi yang harus selalu kamu pastiin bahwa kamu akan berjuang habis-habisan sampai mati”.

Comments

Popular posts from this blog

Sekolah Pranikah Salman - Batch 18

Terbentur, terbentur kemudian terbentuk: the experiences of daily activites at UKRI

Munafik